Majas sakrasme adalah gaya bahasa yang sindirannya paling kasar dalam pengungkapannya.
Contoh:
Sejak dulu, tidak ada seorang pun yang wau berteman dengannya. Alasan mereka hanya satu, yaitu mulutnya berbisa bagai ular kobra.

Majas litotes adalah gaya bahasa yang ditunjukkan untuk mengurangi atau mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Tujuannya adalah untuk merendahkan diri.
Contoh:
Kami berharap, Bapak berkenan menerima pemberian kami yang tidak berharga ini sebagai kenang-kenangan.

Majas paradoks adalah majas yang  bertentangan dengan suatu kalimat. Sepintas lalu, hal tersebut tidak masuk akal.
Contoh:

Majas antitesis adalah gaya bahasa yang menggunakan paduan kata yang artinya bertentangan.
Contoh:
Cintaku ini terperi dalamnya. Suka duka, senang ataupun sedih aku ingin menjalaninya bersamamu. Kuharap kau berkenan menjadi kekasih hatiku selamanya.

Majas sindiran terbagi 2 yaitu:

1. Majas Ironi

Majas ironi adalah gaya bahasa sindiran yang ingin mengatakan sesuatu dengan makna atau maksud yang berlawanan dari apa yang diucapkannya. Ironi merupakan gaya bahasa sindiran yang paling halus.
Contoh:
Matahari sudah berada di atas kepala. Namun, Kartika masih bertahan menunggu kedatangan Jamil.
"Kartika, maaf. Kau pasti menungguku lama," kata Jamil saat tiba di rumah Kartika.
"Pagi benar kau datang Jamil," ungkap Kartika, menyindir.

2. Majas sakrasme
Majas sakrasme adalah gaya bahasa yang sindirannya paling kasar dalam pengungkapannya.Contoh:
Sejak dulu, tidak ada seorang pun yang wau berteman dengannya. Alasan mereka hanya satu, yaitu mulutnya berbisa bagai ular kobra.


Jenis majas perulangan ada 2 yaitu:

1. Majas aliterasi
Majas alitersi adalah majas yang memanfaatkan kata-kata permulaannya sama bunyinya.
Contoh:
Meskipun ia memiliki karakter yang keras hati, keras kepala, dan keras adat, Maria tetap memilihnya sebagai pendamping hidupnya.


2. Majas asonansi
Majas asonansi adalah majas atau gaya bahasa yang berwujud perulangan bunyi vokal sama.
Contoh:
Kalau ayah menanyakannya padamu, kau ingat: kura-kura dalam perahu. Pura-pura tidak tahu. Kau paham maksudku, kan?


Majas ironi adalah gaya bahasa sindiran yang ingin mengatakan sesuatu dengan makna atau maksud yang berlawanan dari apa yang diucapkannya. Ironi merupakan gaya bahasa sindiran yang paling halus.
Contoh:
Matahari sudah berada di atas kepala. Namun, Kartika masih bertahan menunggu kedatangan Jamil.
"Kartika, maaf. Kau pasti menungguku lama," kata Jamil saat tiba di rumah Kartika.
"Pagi benar kau datang Jamil," ungkap Kartika, menyindir.


Majas alitersi adalah majas yang memanfaatkan kata-kata permulaannya sama bunyinya.
Contoh:
Meskipun ia memiliki karakter yang keras hati, keras kepala, dan keras adat, Maria tetap memilihnya sebagai pendamping hidupnya.


Majas asonansi adalah majas atau gaya bahasa yang berwujud perulangan bunyi vokal sama.
Contoh:
Kalau ayah menanyakannya padamu, kau ingat: kura-kura dalam perahu. Pura-pura tidak tahu. Kau paham maksudku, kan?

0 komentar:

Post a Comment