Kesetiaan dalam penderitaan.
baca Ayub 1:1-22
          Ayub 2:1-18


"Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut."
Ayub 1:21-22

Ketika seseorang berada dalam penderitaan ia bisa semakin dekat kepada Tuhan dan berharap penuh padaNya, atau malah semakin menjauh dari Tuhan.

Mari belajar dari pengalaman hidup Ayub.
Ia harus melewati masa-masa yang begitu menyesakkan yang bisa dikatakan sebagai suatu tragedi.  Dalam waktu sekejap kejadian-kejadian buruk beruntun terjadi:  semua harta  bendanya habis dirampok, anak-anaknya mati, rumahnya terbakar,...tubuhnya terkena sakit dan isteri pun meninggalkan dia.  Namun dalam keterpurukannya "...Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut."

Saat sesuatu yang buruk menimpa kita seringkali respons kita adalah negatif, bersungut-sungut, mengeluh bahkan langsung berkata,: "Tuhan tidak adil, Ia jahat dan tidak mengasihi aku, percuma mengikut Yesus, percuma berdoa setiap hari, percuma ke gereja"   Jangan ada seorang pun yang undur dari iman, kalau pun kita harus mengalami kesesakan, berjanjilah untuk tetap setia mengiring Tuhan sampai akhir hidup.

Terkadang Tuhan ijinkan kita menderita untuk mencegah agar kita tidak berbuat dosa.  Dan lebih indah lagi, Dia hendak bekerja di dalam kita, karena"...justru dalam kelemahan kita kuasa Tuhan menjadi sempurna."(2 Korintus 12 : 9a).
Pada saat yang tepat jalan-jalanNya yang ajaib akan dinyatakan atas kita.
"Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya."
Mazmur 73 : 26

Tuhan Yesus memberkati 😇


0 komentar:

Post a Comment